MUSI BANYUASIN, Serigalapos.com– Lampu taman Air Serasan Sekate, salah satu ruang publik favorit warga Sekayu, telah hampir satu tahun tidak berfungsi. Akibatnya, area yang seharusnya menjadi pusat keramaian dan rekreasi masyarakat itu berubah gelap gulita setiap malam. Ironisnya, kerusakan dibiarkan terjadi tepat di depan Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin di Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu.
Kondisi memprihatinkan ini semakin memunculkan kritik tajam bahwa Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terkesan abai terhadap aset publik yang berdiri hanya beberapa meter dari pusat simbol kepemimpinan daerah.
Hampir Semua Lampu Mati, Kabel Semrawut dan Berbahaya
Tim liputan turun langsung ke lokasi pada Minggu malam (16/11/2025). Hasil pemantauan menunjukkan hampir seluruh lampu hias taman mati total. Beberapa titik lampu penerangan jalan hanya menyala sebagian, sementara kabel-kabel lampu hias tampak semrawut dan tidak tertata rapi, kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya tersetrum dan kecelakaan bagi pengunjung.
Alih-alih ramah bagi keluarga, taman malah berubah menjadi ruang publik yang berisiko.
Pengunjung: “Taman Jadi Gelap Seperti Lokasi Horor”
Sejumlah warga yang mengunjungi taman menyampaikan kekecewaan mereka.
“Setahu saya, untuk lampu penerangan sudah empat malam ini mati. Yang hidup cuma beberapa titik saja. Kalau lampu hias, hampir semuanya mati sejak kurang lebih satu tahun,” ungkap salah satu pengunjung.
Ia menegaskan bahwa suasana taman kini menyeramkan dan rawan disalahgunakan.
“Taman Air Serasan Sekate ini sebenarnya bagus dan indah, tapi kalau malam gelap gulita seperti taman hantu. Kondisi ini bisa jadi tempat orang melakukan hal-hal negatif,” katanya.
Aktivis Lingkungan: Ini Soal Manajemen Aset yang Buruk
Pemerhati ruang publik di Sekayu, Hendra Pratama, juga mengecam minimnya perawatan taman.
“Ini taman kebanggaan warga, letaknya strategis, tapi pemeliharaannya minim. Lampu mati sampai setahun itu bukan masalah teknis biasa, ini soal manajemen aset daerah. Jika ruang publik gelap, potensi kejahatan meningkat,” ucap Hendra.
Ia menilai, kerusakan sudah berjalan lama tidak ditindaklanjuti menunjukkan kelemahan serius dalam pengelolaan fasilitas publik oleh pemerintah daerah.
“Jika terus dibiarkan, masyarakat akan kehilangan rasa aman. Pemerintah harus turun tangan segera, jangan menunggu ada kejadian buruk dulu,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwenang di Pemkab Muba untuk menangani permasalahan Taman yang berada di Bumi Serasan Sekate.
Catatan Kritis: Pemda Muba Diminta Hentikan Pembiaran
Kerusakan yang dibiarkan berlarut-larut di ruang publik yang berada tepat di depan Rumah Dinas Bupati menimbulkan pertanyaan besar: apakah pemerintah benar-benar peduli terhadap kenyamanan dan keamanan warganya?
Masyarakat berharap Pemkab Muba segera turun tangan memperbaiki fasilitas dasar taman Air Serasan Sekate, bukan hanya untuk estetika, tetapi juga demi keselamatan publik dan citra daerah. Ruang publik gelap bukan sekadar masalah teknis, ia adalah cermin dari kualitas tata kelola yang perlu dibenahi."(Tim)"

Posting Komentar untuk "Setahun Dibiarkan Gelap, Taman Ikon Sekayu Jadi ‘Zona Horor’ - Pemda Muba ke Mana?”"